Thursday

Sembilan belas

Sekarang usiaku menginjak angka sembilan belas. Aku tidak pandai dalam menyikapi hari ulang tahun, terutama hari ulang tahunku sendiri. Entah sejak kapan aku jadi terbiasa untuk tidak mengucapkan selamat ulang tahun. Mungkin sejak ulang tahun kemudian menjadi hal yang ‘sudah seharusnya’ diselamatkan. Ucapan selamat ulang tahun beserta harapan dan doanya harus dilakukan sepenuh hati menurutku. Mungkin karena aku tidak pernah bisa lagi merasa cukup spesial untuk melakukannya, aku berhenti. Aku berhenti menyuarakannya. Aku hanya mengubahnya menjadi dialog khusyuk bersama Dia Yang Lebih Besar. dan terkadang, saat orang itu benar-benar dekat juga saat seseorang benar-benar jauh untuk seharusnya terasa dekat, aku mengucapkannya. Sederhana saja. Selamat ulang tahun.

No comments:

Post a Comment