Monday

// cherry blossom song

inspired by the song sakura no uta by kana-boon. (maybe u can play it while reading)

seorang remaja lelaki terbangun dari tidur siangnya.

sembari beranjak, ditenggaknya setengah botol air mineral yang semalam ia beli dalam perjalanan pulang menuju flat yang terletak di tengah kota tokyo itu. langit di luar jendela tampak mendung. ia lupa menutup jendela rupanya.

melintasi ruangan menuju ke arah jendela yang masih terbuka, flat itu redup dan terasa lapang meski sedikit berantakan. sejak menempatinya tiga tahun lalu, tidak banyak barang yang ia tambahkan. tempat sampah di sudut dipenuhi bungkus mi instan dan kaleng minuman. remaja lelaki itu baru saja menuntaskan tegukan terakhir saat butiran hujan tiba-tiba saja berjatuhan.

melempar botol kosong ke tempat sampah, ia menggeser jendela di hadapannya hingga menutup sebelum kemudian memutuskan untuk kembali menjatuhkan diri ke atas ranjang.

natsuno terbangun suatu pagi oleh suara kencang alarm yang memekakkan telinga. bukan, itu bukan alarm. itu suara ibunya.

pagi itu adalah hari pertamanya menjadi siswa baru tokaichiba shogakko sejak keluarganya pindah ke osaka bulan lalu. ayah natsuno merupakan seorang kontraktor, dan sebuah proyek besar membuat mereka sekeluarga terpaksa meninggalkan tokyo selama beberapa tahun. beberapa tahun, ayahnya berjanji, dan natsuno dapat kembali bertemu dengan teman-teman bermainnya di tokyo.

saat itu musim semi, dan jalanan di dekat rumah barunya dipenuhi oleh pohon sakura yang sedang mekar. lalu BRUK.

seorang gadis asing yang berjalan tak jauh di depannya baru saja menjatuhkan buku-buku yang tampaknya berat. natsuno mendongak pada ibunya dan bersama-sama mereka menghampiri gadis asing itu. namun sesaat setelah semua bukunya terkumpul, gadis itu menggumamkan terimakasih dan berlari pergi.

"manis sekali, sepertinya ia malu padamu." kata ibu sambil tersenyum dan menoleh pada natsuno. natsuno rupanya tidak mendengarkan. ia sibuk mengingat-ingat nama yang tertera pada seragam gadis itu. harumi.

*

lelaki itu kembali terjaga. namun kali ini ia hanya berbaring, menatap langit-langit. hujan di luar sudah reda. matahari kembali muncul dari balik gumpalan awan. ia mendongak ke arah meja tempat jam digitalnya berada. sudah waktunya.

'natsuno, mereka sudah mekar!' harumi berlari mendahuluinya sambil mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi. natsuno yang lupa membawa bekal makan siang hari itu sedikit enggan untuk ikut berlari menyusul teman kecilnya.

harumi selalu sama saja, terlalu berlebihan menyukai musim semi dan bunga sakura.

'lihat mereka mekar!'
'ya aku melihatnya, berhentilah berteriak seperti ibuku, kau mulai terlihat menyeramkan tahu'
'mereka indah sekali. apakah bunga sakura selalu terlihat sama di mana saja?'
'kudengar yang terindah berada di sini'

'kalau begitu aku tak akan pergi kemana mana'

'tentu saja--'

'mereka sangat cantik.'

kemudian angin berembus lembut, membuat beberapa bunga gugur berterbangan, sama seperti rambut mereka. hari itu tak seperti biasanya harumi tidak mengikat rambut. natsuno tidak pernah melihat harumi seperti itu.

'kono hana yori mo.. kirei na hana ga me no mae ni saiteru,' entah mengapa kata kata yang keluar dari mulutnya tiba-tiba saja memelan menjadi bisikan. natsuno tersenyum melihat harumi tertawa.

tanpa terasa lima tahun terlalui begitu saja sejak hari kepindahan natsuno ke osaka. usai pesta perpisahan, seperti yang telah dijanjikan, natsuno menunggu harumi di bawah pohon sakura yang biasa mereka lewati saat berangkat ke sekolah.

malam itu, harumi mengikat rambutnya. malam itu mereka berjanji untuk saling mengunjungi di kemudian hari. seperti yang dijanjikan ayah, natsuno akan berangkat kembali ke tokyo untuk melanjutkan sekolah menengah.

*

tujuh tahun berlalu, natsuno merupa seorang remaja lelaki yang tampan. ayahnya masih tetap bepergian untuk menangani proyek di prefektur lain, namun ia memilih untuk menetap di tokyo dan melanjutkan perguruan tinggi meski harus tinggal seorang diri.

jarak antara tokyo dan osaka dapat ditempuh hanya dalam waktu 2,5 jam. baru saja terdengar suara seorang wanita dari speaker di salah satu sudut yang mengumumkan nama stasiun tempat mereka akan berhenti. siang itu langit musim semi sedikit berawan, namun hujan sudah sepenuhnya pergi, menyisakan genangan air di beberapa bagian. natsuno menghambur bersama para penumpang yang turun di stasiun shin-osaka yang penuh sesak, kemudian berjalan menyusuri jalan-jalan yang sudah tak asing lagi.

sebuah buku catatan digenggamnya di tangan kirinya. bertahun-tahun yang lalu, buku bersampul biru muda itu pernah menjadi tempat dimana ia menggoreskan apa saja ketika sedang bosan. tak sepenuhnya menyadari berapa lama ia telah berjalan, tiba-tiba saja natsuno telah sampai di sana.

miyazano harumi. harumi yang sejak dulu selalu diingatnya.

pusara batu itu tampak rapi dan terlihat baru saja dibersihkan. beberapa ikat bunga masih tampak segar, sepertinya juga ada yang berkunjung sebelum dirinya. tahun-tahun telah berlalu semenjak ia meningalkan osaka, namun tempat itu akan selalu menjadi rumah kemana kenangannya bersama harumi berpulang.

'hey harumi!' kali ini natsuno belari mengejar teman kecilnya.

ia sangat kesal karena harumi baru saja merusak sketsa yang sudah dikerjakannya selama satu minggu penuh. besok mereka akan melakukan pesta perpisahan sekolah, dan natsuno akan kembali ke tokyo bersama ayah dan ibunya.

mereka menghabiskan siang itu dengan bertukar bekal di bawah pohon yang sama--selalu sama, pohon sakura kesukaan harumi. lama mereka duduk berdampingan dalam diam, menikmati makan siang terakhir sebagai siswa tokaichiba.

'hey harumi' gumam natsuno di tengah kunyahannya.
'ya?'

'kau tidak akan kemana-mana kan?'

'tentu saja.'


*

dalam perjalannya kembali ke stasiun, natsuno melewati sebuah pohon sakura. pohon yang sangat ia kenali. pohon yang tak pernah berubah sejak ia meninggalkannya tujuh tahun lalu. sejenak genggamannya pada buku bersampul biru muda itu mengencang.

cepat cepat dihapusnya air yang tiba-tiba mengalir keluar dari sudut matanya
tapi air mata itu tak mau berhenti mengalir.

'apa yang sedang kautulis?' tanya harumi yang melihat natsuno begitu tenggelam dalam pensil dan bukunya.
'aku tidak sedang menulis'
'lalu?'
'bukan apa-apa'
'kalau begitu aku ingin lihat' buku yang sedari tadi berada di pangkuan natsuno terenggut begitu saja.
'gambar apa ini, buruk sekali'
'kau ini--'
'aku harus memberinya sedikit keindahan'
'jangan kau akan merus--' tapi terlambat, harumi telah menggoreskan sesuatu menggunakan pena miliknya.
'suatu saat jika kau merindukanku lihat saja gambar ini' ucap harumi tersenyum puas.
'apa ini? puisi bunga sakura--kau menambahkan puisi bunga sakura ini di atas gambar godzilla--'
'ah kau pasti akan merindukanku suatu hari nanti, terima saja' ucap harumi sambil berlari menjauh, menghindari natsuno yang mulai beranjak untuk memberi sedikit pelajaran pada teman kecilnya itu.

*

siang itu musim semi tampak begitu indah. sebuah buku bersampul biru muda tergeletak di bawah pohon sakura yang rindang. angin yang lembut meniup beberapa kelopak yang gugur berterbangan, seperti halnya halaman-halaman buku itu. pada halaman yang terbuka terlihat sketsa monster godzilla yang dibuat menggunakan pensil, yang, entah bagaimana memiliki rambut-rambut tak beraturan. jika dilihat lebih dekat, rambut-rambut itu merupakan tulisan seorang gadis berisikan kalimat-kalimat indah tentang bunga sakura.

'mereka indah sekali. apakah bunga sakura selalu terlihat sama di mana saja?'

'kudengar yang terindah berada di sini'

'kalau begitu aku tak akan pergi kemana mana'

'tentu saja--'


_________

february 6, 05:26 AM. inspired by the song sakura no uta by kana-boon.

you said you liked cherry blossoms/ but what i think in my head is,
'a flower far more beautiful than those flowers is right before my eyes'

yeah right/ i was a child, unable to say a single joke/ i'm ashamed of myself
melodies are always what come out of my mouth
i couldnt even come up with a simple line

walking along the highway, i sang with you--i cant forget it
i sang my feelings to you discreetly, the cherry blossom song

when i open my notebook your writing becomes your voice and pierces at me
i gather the borrowed words that i had kept/ and make them into a song to return to you

yeah right/ tough i dont have an ounce of that kind of talent
melodies are always what come out of my mouth
by the time they're completed it's already too late

running along the highway, i sang alone; a song i cant forget
crammed with memories of just the two of us, the cherry blossom song

why--why, tell me, answer me
i was a child, i guess we cant go back now

but hey, the cherry blossoms we saw together are blooming beautifully again this year

so come back, my cherry blossom

running along the highway, i sang a song i made; so i wouldnt forget you
crammed with my true feelings, the cherry blossom song

No comments:

Post a Comment